Thursday, January 21, 2010

Seberapa Pentingkah StatusFacebook Anda..??

Ketika kita login dengan
memasukan user ID dan
pasword, halaman muka yang
tampil terlebih dahulu adalah
Home (ini apabila make English
versions,) atau Beranda
(indonesian versions), atau juga
Griya (Jawa versions), atau
mungkin juga Umah (Especially
on Indramayu Versions).
Seketika itu juga kita langsung
melihat banyak sekali tulisan
tulisan yang disertai foto2
dengan pengambilan fotonya
nya dilakukan dengan
memasang muka semanis
mungkin (bagi yg cewe), atau
seganteng mungkin (bagi yg
maskulin) dan se seksi mungkin
(bagi yang banci) dengan sudut
pengambilannya hampir 45
derajat diatas kepala lewat
mobile cam or cam dig. Tiga,
dua, satu, ciiiiissss ….. Senyum
lebar 10 jaripun ia tunjukan…
Status update.. Itulah judulnya..
kita langsung saja menuliskan
status di FB trsebut mengingat
tarif warnet yang trus berjalan
(ini kalo menggunakan warnet,
tapi kalo OL lewat hape atau
modem sih fine fine aja).
Kemudian kita menunggu sambil
H2SL (Harap Harap Status Laku).
Senang bukan kepalang apabila
status yang mereka buat
sungguh laku seperti emak emak
yang jualan serabi di statsiun
yang duduknya manis aduhai
sambil berucap
‘ alhamdulilah’, sirih yang
dikunyah pun jatuh. Namun
apabila satu atau tiga orang
yang ‘mengunjunginya..’
ooohhh pilu hati ini…
beranggapan bahwa mungkin
dia tidak disukai teman
temannya, tidak eksis di dunia pr
FB an.. kepribadiannya tidak
menarik, atau jangan jangan
statusnya terlalu berat sehingga
sulit untuk dicerna dan
mengerti. Ah itu sih terserah
saja, kata sang penulis status
sedikit pembelaan.
Menginformasikan segala
sesuatu, sedang apa, dimana,
dengan siapa, semalam berbuat
apa (baca : kangen band lyrics),
kondisi hati dan sebagainya,
menjadi konsumsi publik yang
melulu tiap hari di baca, ditulis
dan diberi komen. Merupakan
gejala komunikasi yang baru dan
sangat mengasyikan memang,
sekali kita menuliskan status di
FB maka seketika itu juga akan
muncul sebagai bewara dan
warta untuk 4 ratus temannya
atau bahkan seribu lebih teman
lainnya (padahal entah banyak
teman tersebut kenal semua
atau tidak, atau jangan-jangan
semuanya abstrak..??!!).
Duuhhh … hari ini panas banget…
*** Mandi ngga yah..?? *** duh
pusih banyak tugas nih.. ***
Semoga hari ini
menyenangkan … *** @kantin,
lagi lunch nih, *** OTW to
home.. *** Malming sepi,
enaknya kmana yah..??
***Basah, ***@salon nemenin
solmet quw … *** jangan
menyerah-MP3 *** Bad day.. dan
lain lain..
Alay, lebay dan ngga penting …!!
Itulah anggapan dari sekian
orang yang mengartikan dari
teman-teman FB nya yang dia
rasa status yang disebarkan
tidak memiliki unsur informasi
yang berguna dan urgent …!
Tidak memberikan perubahan
pada yang baca, dan tak ada
guna untuk mengomentari
status seperti itu.
Ada juga status yang isinya doa
doa harapan, dan dharmanya,
yang seharusnya ditunjukan
untuk Alloh tapi ini malah ditulis
sebagai status. Apa memang
karna tujuannya, ingin doa2nya
agar diamini oleh semua
temannya atau hanya sebagai
pelampiasan harapan yang
hanya sebatas ditulis di FB.
Bukankah seharusnya doa itu
hanya ditujukan untuk Allah.?
Apakah itu penting, kita harus
menjentikan kalimat berupa doa
doa untuk ditulis sebagai status
di FB?.
Ada cerita sedikit, gara gara sang
suami menuliskan status di FB
yang isinya menandakan bahwa
dia sedang pengen
‘anu’ (maaf sensor sdikit,
khawatir anak under 13 baca),
tapi sang istri tidak mau
melayaninya atau menolaknya
karena suatu hal, akibatnya sang
suami jengkel dan
melampiaskannya dengan
menuliskan status yang
kontroversi. Status tersebut di
komenin oleh banyak
teman2nya. Dan di dalam komen
trsbut ada satu orang wanita
yang menanyakan
‘kepuasannya..’ dan sang
istripun mempertanyakannya,
namun apadaya setelah didesak,
sang suami tak mampu
mengelak, dan akhirnya, yaaaah
tahu sendirilah, tak usah
diceritakan.
Duhai warga penulis status FB
yang saya hormati.. bukannya
saya tidak menyukai status
status seperti itu, namun ketika
seseorang membaca status
tersebut dan menganggap
bahwa status tersebut tidak
penting, sedikit apatis, beraroma
negatif dan terlalu turut campur
dalam urusan orang lain,
sungguh.. itu dapat merusak
hati sang pembaca dan si penulis
status FB tersebut. Saya tidak
ingin seperti itu.
Tidak produktif, sungguh tidak
produktif apabila kita hanya
menuliskan sebuah status hanya
untuk hiburan dan aroganisme
semata.
Apabila kalian sadar bahwa,
sudah saatnya hal hal yang
remeh temeh seperti itu tidak
dipublikasikan. Saya juga sadar,
dulu ketika pertama mengetahui
FB dari temen, saya juga
menyukai nulis status FB yang
alay, dibuat buat, status palsu
dan memang intensitas ketidak
pentingannya lumayan besar.
Banyak sekali status yang saya
bikin hanya iseng iseng dan
yaahhh … hanya sekedar hiburan
semata. Namun sekarang, saya
sadar akan tingkat kepentingan
nulis status itu untuk apa dan
karena apa..
Status di FB sebaiknya jangan
hanya digunakan untuk
me’wartakan hal hal yang
remeh temeh.. Banyak sekali
yang bisa kita lakukan dengan
status di FB ini. Misalnya untuk
menginformasikan sesuatu,
menyiarkan dakwah, dan
memberikan ilmu yang
bermanfaat buat yang
membacanya, ataupun kata kata
motivasi yang dapat
menggugah.
Tidak sepantasnya berupa
keluhan dan rasa tidak enaknya
seseorang dan diri sendiri slalu
di ekspos ke semua orang. Tidak.
Tidak harus kita selalu
memberikan yang negatif.
Menurut hukum ketertarikan
atau law of attraction bahwa
apa yang kita baca maka akan
mempengaruhi juga suasana
hati kita. Oleh karena itu
berikanlah hal hal yang positif,
yang mampu memberikan
semangat baru yang tadinya
low, shg dapat kembali
meningkat.
Duhai warga penulis FB yang
budiman. Ini merupakan satu
pemikiran dan anggapan
personal dari saya saja. Mungkin
teman tman ada yang
merasakannya atau juga ada
teman yang sekarng sudah
mnjadi artis FB dan tidak
mempedulikan hal hal yang
diatas sudah dituliskan. Baik
atau buruknya penulisan status
yang “nggga penting” itu
memang dikembalikan kepada
setiap masyarakat FB.
Saudaraku dalam dunia per FB
an. Kita harus selalu
mengkrititisi masalah ini. Ini
bukan masalah biasa. Saya rasa,
ini bisa dijadikan sebuah
penelitian untuk menjadikan
sebuah judul thesis/ desertasi
yang berkaitan dengan tataran
psikologis para warga FB. Yaitu
melihat dan menganalisis
terhadap kasus yang ditulis
dalam setiap status dengan
karakteristik dan sifat orang
tersebut. Penting atau tidak
penting masalah itu, memang
harus dikembalikan akan niat
dan untuk apa tujuan nya.
Kita jangan mau hanya menjadi
eksis di FB. Menjadi artis yang
entah apabila ada infotainment
yang menyiarkan para selebritis
status super updat, maka
mungkin dia bisa mendapatkan
award dan penghargaan sebagai
manusia teraktif dijuluki
manusia super update dalam
menuliskan ‘what do you feel
now, what are u doing now,
anywhere, and anytime.. ’
Rekan rekan warga FB yang
dimuliakan oleh modem, hape,
dan warnet. Saya tahu, status di
FB anda itu menandakan
perasaan hati anda, kegundahan
dan gulananya hati anda,
kesenangan anda, kekecewaan
anda, doa dan harapan anda
semua. Saya memahami itu
sebagai hak anda dan kebebasan
anda sekalian. Pasword pasword
gw, ID ID gw, FB FB gw, modem
modem gw.. kok lu yang repot
sih fan.. ??” yaa kalian benar,
ngapain juga saya capek capek
nulis ini semua. Silahkan dan
monggo mau menulis status
seperti apapun itu sesuka yang
anda inginkan. Itu menandakan
sifat dan karakter anda.
Tulisan ini dibuat hanya menurut
satu pandangan dan satu
persepsi dari saya saja. Apabila
tidak suka dan menyebalkan,
silahkan saja, itu terserah
bagaimana yang menyikapinya,
apakah sudah sadar atau belum,
sadar terhadap status FB yang
alay, ngga penting dan menjadi
sumber ‘kemunduran’ dan
kebohongan yang over dan
dibuat buat, Dan akhirnya,
semoga kejadian yang dialami
sang suami naas itu tidak
menimpa kita.. Naudzubillah..

No comments: