Thursday, January 21, 2010

Narsis di Dunia Maya

“Ra, lihat blog ku ya. Jangan
lupa kasih komentar!” kata
temanku sambil memberikan
alamat blognya yang baru saja
selesai dibuat. Sebagai teman
yang baik, maka aku pun
memenuhi permintaannya. Aku
buka blognya dan melihat-lihat
sekilas beberapa tulisannya
(lebih tepatnya 2 judul tulisan!
Yah, namanya juga masih baru
dibuat, jadi belum banyak
tulisannya).
Keesokan harinya dia protes
karena nggak ada tulisanku di
bagian komentar. Aduh, aku
emang jarang kasih komentar
klo berkunjung ke blog
siapapun. Agar tidak
membuatnya lebih kecewa,
sambil bergurau aku jawab
“ Sebegitu pentingkah ada
nama dan tulisanku
mengomentari blogmu?”
Nge blog, udah jadi trend. Klo
nggak punya blog bisa dibilang
nggak gaul, ketinggalan jaman.
Kita dapat menuliskan apapun
semau kita. Curhat, tulisan
ilmiah, kutipan, puisi, cerpen
ataupun cerita pengalaman
sehari-hari. Hadiah ultah, nilai
ulangan jeblok, dicium pacar
pertama kali, berantem dengan
teman, terjebak kemacetan.
Banyak lagi topik yang dapat
dituliskan. Pokoknya semau mau
kita, semua mua yang terjadi
dalam diri kita bebas untuk
diungkapkan. Dulu, orang marah
klo ada orang lain yang
membaca buku hariannya, diary
adalah barang pribadi dan
sangat rahasia. Kini diary itu
dapat dibaca oleh siapa pun dan
di manapun, bahkan sampai
‘ ditawar-tawarkan’ pada
orang lain agar mau membaca
dan kasih komentar (seperti
kasus temanku tadi). Makin
banyak penyedia layanan blog,
kita tinggal pilih aja, mau yang
gratis boleh, yang berbayar juga
ada. Bahkan buku2 penuntun
praktis nge blog pun banyak
pula beredar di pasaran.
Ada teman yang agendanya tiap
hari di awali dengan ngeblog.
Pagi2 datang ke kantor,
ngidupin laptop dan buka
blognya. Lihat2 ada komentar
baru atau nggak, klo ada
komentar maka dia akan
menanggapi komentar itu.
Kadang2 nambah tulisan baru,
atau lihat blog teman2nya dan
selalu kasih komentar terhadap
tulisan temannya itu, atau
komentar terhadap komentar
lain. Ada juga teman yang
mengagendakan untuk selalu
nulis tiap hari. Pokoknya tiap
hari harus ada tulisan baru di
blognya.
Aku sendiri? Aku punya beberapa
alamat blog. Pertama aku buat
blog di blogger. Tak lama
kemudian friendster juga
menyediakan layanan blog,
maka akupun buat blog di
friendster. Lantas muncul
wordpress, aku coba2 juga buat
di situ, di jeeran aku buat blog
juga. Dan terakhir, aku
terdampar di kompasiana.
Tadinya aku ‘asal-asalan’ aja
nulis, apa aja yang terjadi pada
diriku aku tuliskan. Inilah media
aktualisasi diriku, tempat aku
bercerita tentang apa pun.
Apalagi dasarnya aku emang
susah klo curhat ke teman, aku
lebih suka nulis klo lagi suntuk.
Lama-lama aku mulai agak
‘ selektif’ terhadap tulisan
yang hendak aku pasang di blog.
Seorang teman mengingatkan
aku bahwa ada hal2 yang
sebaiknya tetap disimpan sendiri
dan jangan diumbar ke semua
orang, untuk menjaga
kemungkinan buruk yang tidak
kita inginkan suatu saat kelak.
Aku ga begitu peduli ada atau
tidak orang lain yang membaca
tulisan2ku, ada atau tidak orang
yang kasih komentar disini.
Sebagaimana aku tak peduli
untuk kasih komentar di blog
orang lain.
Frekuensi menulis? Aku nggak
pasang target harus berapa hari
sekali nambah tulisan.
Seminggu, sebulan harus ada
berapa judul. Nggak seperti itu.
Aku ngikuti mood aja, klo lagi
pengen nulis ya nulis, klo
pengen simpan tulisan ya
simpan, klo pengen publish
tulisan ya publish, klo lagi malas
yaaa …. Bisa berhari2, berminggu
bahkan berbulan tak ada tulisan
baru

No comments: